Sara Thacker's Blog: Red Skhye In Morning, page 2

June 18, 2013

June 17, 2013

Kisah dari Jawa Tengah

Pembaca, kali ini saya coba menceritakan suatu Kisah dari Jawa Tengah , benar atau tidaknya Wallahu A'lam Bishshawab, semoga kita semua dapat memetik hikmahnya. Ceritanya begini, .

Alkisah, ada seorang yang memiliki uang tunai yang luar biasa besarnya, sebut saja Tn A, yang tercatat juga rekeningnya di Bank Indonesia (BI) dalam dua rekening, yaitu masing-masing , USD dan Euro. Rekening yang tercatat disana masing-masing bernilai sekitar USD 266 juta dan Euro 350 juta. Silahkan anda hitung sendiri jika di-Rupiahkan berapa kurang lebihnya. Besar sekali bukan ?

Tn A, telah wafat cukup lama, kemudian konon kabarnya meninggalkan warisan dalam dua rekening tadi kepada para ahli waris nya. Disinilah letak awal permasalahannya, karena ternyata BI meskipun mengakui bahwa rekening tersebut ada dan dalam kondisi di-Blockir, benar dimiliki yang bersangkutan, tetapi tidaklah mudah dicairkan begitu saja, bahkan hingga tulisan ini saya tulis/posting.

BI sebenarnya cukup koperatif. Mereka cukup memberi jalan bagi para ahli waris Tn A., sebagai pemilik dua rekening besar tersebut. Maka, setelah bertahun-tahun perjuangan para ahli waris untuk mendapatkan haknya, BI pun (lagi-lagi) membentuk suatu tim (yang anehnya, berasal dari pihak luar BI). Tugas tim ini adalah untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh ahli waris maupun bagi BI, karena bagi BI sendiri masalah ini sudah tertunda bertahun-tahun dan menjadi PR bagi mereka.


BI pun lalu menetapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh ahli waris Tn A tersebut agar blockir dari dua rekening tadi dapat dibuka dan segera dapat dicairkan guna kepentingan dan sebagai hak dari ahli waris.

Sudah dapat diduga, bahwa ternyata para ahli waris tidak dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan BI tersebut, karena semua berujung dari harus adanya sejumlah uang sebagai syarat administrasi yang cukup besar. Para ahli waris mungkin memang tidak memiliki kemampuan keaungan, atau memang mereka tidak mau ambil resiko sendiri atas apa yang dipersyaratkan oleh BI itu. Disinilah mulai mengundang para mediator, konsultan, petualang atau mungkin juga para penipu yang berlomba-lomba menawarkan jasa-nya untuk membantu para ahli waris dengan harapan tentu saja dapat cipratan dari hasil jasa yang telah mereka berikan jika memang ini berhasil.

Berbagai "jurus-jurus" atau skema-skema yang ditawarkan kepada ahli waris atau pihak-pihak yang diharapkan dapat menjadi "sponsor" dan memberikan dana untuk mencairkan rekening atau untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh BI tersebut. Untuk selanjutnya, saya yakin pembaca dapat menerka sendiri akhir cerita-nya seperti apa.

Sebenarnya, apabila cerita ini benar, tidaklah sulit solusi-nya. Skema-skema konversi menjadi rekening blokir tadi menjadi surat berharga (untuk dijadikan collateral/agunan atau SBI/Sertifikat Bank Indonesia), dengan melibatkan bank pelaksana atau lembaga keuangan lain, sangatlah mudah untuk dilakukan, selama itu mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak yang terlibat.Sayangnya saya (penulis) tidak pernah bertemu dengan pihak ahli waris secara langsung. Seperti kita ketahui bersama, service excellent hanya dapat diberikan apabila penyedia jasa/service, dapat bertemu langsung dengan pengguna/user, dalam hal ini ahli waris dari almarhum Tn.A.

Hingga saat ini ditulis, belum ada klarifikasi dari pihak BI sendiri mengenai hal ini, karena tentu saja mereka mendasarkan diri pada apa yang disebut dengan rahasia perbankan sesuai undang-undang di negara Indonesia.

Demikianlah sedikit Kisah dari Jawa Tengah ,semoga kita dapat menambah wawasan kita semua.




 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 17, 2013 08:15

June 14, 2013

Arti dalam suatu kode SWIFT Bank


Banyak orang belum mengetahui arti dalam suatu kode SWIFT Bank. Kali ini, saya akan memberitahu Anda cara sederhana bagaimana mengetahui arti dalam suatu kode SWIFT Bank. Sebenarnya mudah saja.

SWIFT Code merupakan kode identifikasi unik untuk bank tertentu dan merupakan format standar Kode Identifier Bank (BIC). Kode SWIFT Bank yang juga disebut sebagai kode BIC adalah kode unik yang digunakan untuk mengenali lembaga keuangan dan non-keuangan. Bank Kode cepat datang dengan delapan atau sebelas karakter yang menyoroti rincian mengenai kode bank, kode negara, kode lokasi, dan kode cabang.

Kode SWIFT digunakan untuk mentransfer uang dan pesan antar bank.
Kode SWIFT adalah 8 atau 11 karakter untuk bank. Jika SWIFT Code adalah 8 karakter kode kemudian menunjuk ke cabang utama / kantor

Pertama 4 karakter merupakan kode bank.
Berikutnya 2 karakter mewakili ISO 3166-1 alpha-2 kode negara.
Berikutnya 2 karakter merupakan kode lokasi. (huruf dan angka) (peserta pasif akan memiliki "1" dalam karakter kedua)
Terakhir 3 karakter merupakan kode cabang. Karakter ini adalah opsional. ('XXX' untuk kantor primer)

Sekarang, anda telah mengetahui kan arti dalam suatu kode SWIFT Bank. Apa yang ada dalam pikiran anda bila melihat kode yang tertera dalam gamvbar dibawah ini ?

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 14, 2013 07:14

June 11, 2013

Sistem Pengamanan dalam SWIFT


Karena hubungan antarbank identik dengan transaksi keuangan, diperlukan Sistem Pengamanan dalam SWIFT -mulai dari proses pembuatan, pengiriman, penerimaan, hingga penyimpanan berita- terhadap kemungkinan-kemungkinan berikut ini:Berita hilang, cacat, salah dalam penyampaian, dan keterlambatan.Berita kehilangan kerahasiaanBerita mengalami pemalsuan atau terakses secara tidak sah (unauthorized)
Untuk itu SWIFT memiliki manajemen pengamanan User dalam pelaksanaan komunikasi SWIFT –terutama mengamankan penggunaan Logical Terminal (LT)- untuk keamanan:Password dengan batasan akses sesuai dengan masing-masing fungsiAlokasi dan pemeriksaan Input Sequence Number (ISN) dan Output Sequence Number (OSN)Login dan pilih Sequence NumberUntuk melaksanakan pengamanan tersebut perlu dilakukan diferensiasi tanggung jawab petugas secara INTERNAL di lembaga keuangan yang menggunakan SWIFT, sebagai berikut:
1. User Security Officer (USOF)Officer yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam tataran SWIFT yang bertugas membuat dan menyimpan password bagi para User.
2. User Key Management Officer (UKMO)Officer yang bertugas menyiapkan Billateral Key Exchange (BKE) dengan bank koresponden.
3. User dan SWIFT AdministratorOfficer yang bertugas mengelola dan mengadministrasikan SWIFT harian, termasuk backup.
4. Daily OperationProses pengiriman SWIFT dilakukan oleh beberapa staf dan manajer yang ditunjuk secara berjenjang yang masing-masing memiliki password. Terdiri dari:
+ OriginatorUnit/ petugas yang membuat konsep berita (SWIFT message) yang akan dikirim melalui SWIFT sesuai jenis transaksi dengan jenis format berita (Message Type/ MT) yang telah tersedia dalam sistem SWIFT (misalnya MT-103, MT-202, atau MY-700). Setelah diperiksa oleh manajer kemudian dikirim oleh petugas data entry melalui sistem SWIFT.
+ Data Entry/ Message Creation and ModificationPetugas yang bertugas di unit telekomunikasi untuk menginput data ke komputer untuk pengiriman/ penerusan berita melalui sistem SWIFT.
+ VerificatorPetugas yang bertugas melakukan verifikasi kebenaran konsep berita yang telah diinput oleh petugas data entry
+ Releaser/ Authorizer Swift MessagePetugas yang bertugas melakukan release data konsep SWIFT message ke jaringan SWIFT untuk dikirim ke Computer Base Bank Koresponden yang dituju sebagai penerima berita.

Pengamanan berita antarbank
Pengamanan SWIFT tidak hanya dilakukan secara internal oleh setiap anggota, namun juga pada level antarbank (antaranggota). Pengamanan antarbank anggota SWIFT terdiri dari 3 jenis:
1. Swift Authenticator Key (SAK)Pertukaran Authenticator Key untuk operasional SWIFT di antara para Koresponden (semacam testkey) yang diinput pada sistem untuk kategori berita tertentu.
2. Billateral Key Exchange (BKE)Pertukaran testkey antara 2 bank anggota SWIFT melalui sistem yang berlaku hanya untuk kedua bank tersebut dalam pertukaran berita, terutama berita finansial. Jika ada anggota SWIFT yang mengirim berita finansial kepada anggota lainnya yang tidak/ belum melakukan perjanjian BKE di antara mereka, maka berita finansial tersebut tidak akan diteruskan oleh SWIFT.
3. Kepastian berita yang dikirim melalui sistem SWIFTditandai dengan respon yang muncul, yaitu:Positive Acknowledgement (ACK), yang mengindikasikan bahwa berita berhasil diteruskan ke bank penerima (receiver).Negative Acknowledgement (NAK), yang mengindikasikan bahwa berita ditolak/ dikembalikan kepada bank pengirim berita (sender). Jika demikian, harus dikoreksi dan dikirim kembali. Identifikasi bank
Pengamanan sistem SWIFT juga merambah pada level yang lebih independen, yaitu pada masing-masing bank (anggota). Tiap bank memiliki kode identifikasi yang dinamakan Bank Identifier Code (BIC). Istilah ini cukup populer, biasanya disebut BIC itu sendiri atau kode SWIFT. Kode ini digunakan untuk transaksi-transaksi keuangan atau non keuangan yang biasanya dilakukan para bank, baik antara bank-bank di dalam negeri maupun dengan bank di luar negeri. Transaksi itu meliputi:Pengiriman uang dalam valuta asingLetter of credit (ekspor-impor)RTGS (Real Time Gross Settlement)Pengiriman berita untuk keperluan inquiry atau korespondensi Berikut contoh kode SWIFT:
Bank BCA Cabang Veteran Surabaya => CENAIDJAXXXKeterangan:CENA => Kode bank BCA (4 huruf)ID => Kode negara (Indonesia/ 2 huruf)JA => Kode kota lokasi kantor pusat (Jakarta/ 2 huruf)XXX => Kode cabang (bisa huruf, angka, atau kombinasi keduanya)
Bank BNI Cabang Yogyakarta => BNINIDJAYGYKeterangan:BNIN=> Kode bank BNI (4 huruf)ID => Kode negara (Indonesia/ 2 huruf)JA => Kode kota lokasi kantor pusat (Jakarta/ 2 huruf)YGY => Kode cabang (Yogyakarta)
Bank BNI Cabang Tokyo => BNINJPJTXXXKeterangan:BNIN=> Kode bank BNI (4 huruf)JP => Kode negara (Jepang/ 2 huruf)JT => Kode kota lokasi (Tokyo/ 2 huruf)XXX => Kode cabang (Bisa dibiarkan ‘blank’)
Bank of China Cabang Shenzhen, China => BKCHCNBJXXXKeterangan:BKCH=> Kode Bank of China (4 huruf)CN => Kode negara (China/ 2 huruf)BJ => Kode kota lokasi kantor pusat (Beijing/ 2 huruf)XXX => Kode cabang (bisa huruf, angka, atau kombinasi keduanya)
Demikian sharing saya mengenai Sistem Pengamanan dalam SWIFT yang sangat penting, mengingat SWIFT bagaikan ‘operator tunggal’ untuk komunikasi bank-bank di seluruh dunia.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2013 06:40

Struktur Pesan dalam SWIFT (SWIFT messages)


Struktur Pesan dalam SWIFT (SWIFT messages) terdiri dari 1 hingga 5 blok, dibawah ini :Basic Header (wajib)Application Header (optional)User Header (optional)Text (optional)Trailers (optional)  1. Basic Headers in FIN Contoh :
"{1:F01BMRIIDJAAXXX0000000000}"
dimana: 1: Block Identifier F:Application Identifier (FIN) 01: Service Identifier (Identifies tipe pesan) BMRIIDJAAXXX: Alamat Terminal. 0000000000: Nomor sesi atau Nomor Urut
2. Application Headers in FIN
B1. FIN Application Header – Input Contoh :  
"{2:I103IRVTUS3NXXXXN}"
dimana:2: Block Identifier I:Input Identifier or Output Identifier 103: Tipe Pesan IRVTUS3NXXXX: Alamat tujuan (terdiri dari 12 karakter alamat SWIFT penerima pesan. Isian Kode Cabang wajib diisi dengan data yang valid. Nilai default-nya adalah XXX) N: Message Priority (N à normal , S à system, U à Urgent ) 
B2. FIN Application Header – Output Contoh   :

"{2:O9500748100322CENAIDJAAXXX03508938771003220748N}"
dimana: 2: Block Identifier O:Input Identifier or Output Identifier 950: Tipe Pesan 0748 : Waktu Lokal Pengirim. Untuk SWIFT system, Waktu default-nya adalah GMT, ketika pesanan diproses dan dikirim. 100322 : Tanggal lokal pengirim. CENAIDJAAXXX0350893877: Input Pesan yang terdiri dari 28 karakter yang menunjukkan tanggal lokal pengirim ketika pesan dikirim atau diproses, Alamat lengkap SWIFT dari pengirim pesan, Nomor sesi atau Nomor Urut.100322: Tanggal output lokal penerima. 0748: Waktu output lokal penerima. N: priority (N à normal , S à system, U à Urgent )
3. User Headers in FIN Contoh
"{3:{108:CPS0}}"
dimana: 3: Block IdentifierService Identifier : (FINCopy only)Banking Priority : Field 113:<banking priority>. Pengirim menentukan prioritas pesan untuk bank yang terdiri dari 4 karakter .Message User Reference : Field 108:<Optional Message User Reference>. Pengirim menentukan referensi untuk pengguna.Validation Flag : Field 119:<validation flag>. Menunjukkan bila FIN harus menampilkan validasi khusus/tertentu.Addressee Information (FINCopy only): Field 115:<payment-release-information-receiver>.
4. Teks Contoh :System : {4:{305:A}{177:0907310000}{177:0907312359} Fin : {4::20:0914500001231602:23B:CRED:32A:100312USD5000,:33B:USD5000,:50K:/1100055555Berry HamzahJL.SEKAR WARU I NO.23KEL.SANURDENPASAR:57A:BOFAUS3NXXX:59:/483044444Berry Berry:70:/INV/HOME ADRESS : 39-45.50ST.2NDFLOOR WOOD SIDE, NY 11444:71A:OUR:72:/ACC/BANK OF AMERICA NEW YORK,//MANHATTAN USA-}system message or service message :user-to-user message : All message text within block 4 begins with Carriage Return and Line Feed <CrLf> and ends with <CrLF> followed by a hyphen -. Each field within the text begins with a tag number between colons, followed by the appropriate variable content.
5. TrailersFin menambahkan trailer kedalam message untuk tujuan pengendalian, untuk menambahkan informasi tambahan, dan untuk mengindikasi bahwa ada keadaan khusus yang diterapkan untuk menangani message tersebut dan menghindari pengulangan atau duplikasi.
Format trailer FIN tergabung dalam satu blok (Blok Identifier 5) yang mengandung satu blok atau lebih.Tiap Blok mengandung trailer terkait. Setiap trailer diawali dengan kode 3 angka, yang terdiri dari Colon, dan informasi trailer.
Ada dua kategori trailer berikut ini:• Trailer Pengguna (user trailers), dimana pengguna menambahkan pesan perintah :1. Checksum2. Training3. Possible Duplicate Emission
• Trailer System (system trailers), dimana system yang menambahkan pesan. FIN menambahkan trailer sistem untuk menyampaikan informasi tambahan atau khusus. FIN menghitung trailer Checksum sesuai dengan alamat penerima (12 karakter, dimana X mengganti karakter ke-9) ditambah blok Teks. The Checksum Trailer memungkinkan sistem dan terminal berbasis komputer untuk memeriksa bahwa pesan belum rusak karena kerusakan sistem atau kesalahan transmisi terdeteksi. Jika ada kegagalan checksum, maka FIN kembali mengirim pesan dengan kemungkinan duplikat Trailer.
Perintah dalam system trailer terdiri dari: • checksum• system-originated message• training• possible duplicate message• delayed message• message reference Contoh : Checksum Trailer : The Checksum trailer wajib untuk FIN dan Semua Fungsi Aplikasi Pesan (Service Identifier 01).
Format{CHK:<checksum-result>}where <checksum-result> = 12!h
Demikianlah sekilas tentang Struktur Pesan dalam SWIFT (SWIFT messages). Semoga bermanfaat bagi kita semua.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2013 06:24

Proses Komunikasi antara Pengirim dan Penerima Pesan SWIFT (SWIFT Message)



SWIFT memiliki proses dalam pengiriman berita dari bank pengirim (sender) sampai dengan diterimanya berita tersebut oleh bank penerima (receiver). Seperti apakah prosesnya ?

Berita yang dikirim oleh bank pengirim (sender) ke SWIFT disebut input message, karena berita tersebut merupakan berita yang masuk ke SWIFT . Oleh SWIFT , berita diproses dengan cara diperiksa (validation checking), diberi nomor urut penerimaan yaitu ISN (Input Sequence Number) yang unik (Unique Referencing) – artinya tiap bank mempunyai nomor urut sendiri, dan kemudian berita disimpan (Message storage).
Setelah menerima berita tersebut, SWIFT akan mengirimkan ACK (Acknowledgement) yaitu tanda terima oleh SWIFT bahwa message telah diterima dari pengirim (sender). Berita tersebut akan diteruskan oleh SWIFT ke bank penerima (Receiver) yang merupakan output message bagi bank penerima (Receiver). Bank penerima akan mengirimkan UAK (user Acknowledgement) sebagai tanda bahwa message tersebut telah diterima dengan baik.

Setiap Bank pengguna SWIFT menerima laporan dari SWIFT mengenai berita – berita yang belum dapat terkirim ke Bank yang dituju sampai dengan pukul 01.00 GMT atau waktu 08.00  WIB berupa MT 082 (Undelivered Message Report at Fixed Hour). Adapun penyebab dari belum terkirimnya berita disebabkan beberapa factor diantaranya : perbedaan waktu antara bank pengirim dan bank penerima, hari libur di bank penerima, atau bank penerima belum membuka hubungan ke SWIFT (login & select)

Kategori-kategori Pesan (Message Categories )
Message type SWIFT terdiri dari 2 jenis, yaitu user to user message (kategori 1-9) yakni message yang ditukarkan antara anggota SWIFT , misalnya MT103 dan MT202. Dan, System Message (kategori 0) yaitu message yang ditujukan dan dikirim oleh anggota SWIFT ke SWIFT system atau sebaliknya, misalnya MT082, MT094, dan Lainnya.
SWIFT juga menyediakan Common Group message yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu yaitu : N90 (Advice of charges, interest and other adjustment); N91 (Request for payment of charges,interest and other expenses); N92 (Request for cancellation); N95 (Queries); N96 (Answers); dan N99 (Free Format). Dalam hal ini “N” digantikan dengan category number (1- 9), dengan demikian misalnya kita ingin mengirimkan berita query ke bank koresponden tentang suatu payment transfer, maka kita menggunakan MT195 atau MT795 apabila query tersebut berhubungan dengan transaksi Trade Service .
Guna memudahkan anggota untuk mengidentifikasi suatu berita, SWIFT menyediakan 10 kategori berita yang harus ditaati penggunaannya oleh anggota sehingga berita yang dikirim ke bank koresponden dapat diproses secara STP (Straight Through Processing). Dengan demikian apabila bank menerima berita dengan Message Category yang tidak sesuai, bank berhak untuk menolak berita tersebut dan menyampaikan kepada pihak pengirim agar mengirim ulang berita tersebut dengan kategori berita yang sesuai dengan yang disepakati atau dimaksud sebelumnya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2013 05:23

Apakah SWIFT itu ?


Tiap negara mempunyai ratusan bahkan ribuan bank dengan infrastruktur dan suprastruktur berbeda. Lalu, bagaimana cara mereka  berhubungan satu sama lain melampaui perbedaan karakteristik negara, waktu, bahasa, teknis, dan teknologi ? Jawabannya adalah SWIFT.
SWIFT – kependekan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication.
SWIFT merupakan sebuah lembaga non-profit yang menyelenggarakan jaringan telekomunikasi online antar para anggotanya. Berdiri sejak 1 Mei 1973 dan berkantor pusat di Belgia, kini SWIFT memiliki anggota sebanyak 518 bank/lembaga keuangan dari 22 negara dengan total volume message mencapai 4 milyar per tahun.
SWIFT memungkinkan penggunanya dapat bertukar informasi keuangan yang telah distandarisasi secara aman dan terpercaya, sehingga dapat menurunkan biaya, mengurangi risiko operasional dan meningkatkan efisiensi operasional. Semua anggota menggunakan sarana telekomunikasi online via sistem SWIFT dengan cakupan ke seluruh dunia sebagai alternatif penggunaan sarana komunikasi dengan telex. Ya, zaman memang berubah. Sarana telex kini sudah tidak populer lagi. Ini karena telex memiliki kelemahan, yaitu proses autentikasi (validasi keabsahan) yang dilakukan secara manual dengan kode testkey. Sedangkan dengan SWIFT, proses autentikasi dilakukan secara otomatis.

Lembaga Penyelenggara Komunikasi Keuangan Global
Penyelenggaraan jaringan hubungan telekomunikasi ini digunakan para anggota SWIFT untuk pengiriman dan penerimaan berita finansial maupun non finansial dengan menggunakan aturan tertentu dan standar berita/ message yang seragam di antara anggota.
SWIFT didirikan tahun 1973 oleh beberapa bank untuk menciptakan jaringan berskala internasional dan menggunakan standard yang disepakati untuk melakukan transaksi keuangan dunia. Operating centre yang pertama dibuka pada tahun 1976 dan SWIFT mulai beroperasi pada tahun 1977.
SWIFT memperluas jangkauannya ke Amerika Serikat pada tahun 1979 dan ke Asia pada tahun 1980. Saat ini SWIFT merupakan jantung industri keuangan, menangani lebih dari 4 milyar message per tahun. SWIFT berkantor pusat di Belgia dan memiliki perwakilan di beberapa kota pusat keuangan dunia. SWIFT hanya bertindak sebagai pengantar berita dan tidak mengelola rekening nasabah atau menyimpan data keuangan nasabah secara berkala.
SWIFT merupakan lembaga koperasi dibawah hukum Belgia yang sahamnya dimiliki oleh para anggota SWIFT. Para anggota sebagai pemegang saham memilih Board yang terdiri dari 25 direktur independen yang bertugas mengelola dan mengawasi manajemen organisasi. SWIFT dikelola oleh Executive Committee yang dipimpin oleh Chief Executive Officer. Board dan SWIFT Executive bekerja bersama dengan National Member Groups, User Groups dan Working Groups mengembangkan kebijakan dan mendiskusikan produk, layanan dan standard message.
National User Groups
National User Group adalah asosiasi yang beranggotakan pengguna SWIFT dalam suatu negara yang dibentuk sebagai sarana komunikasi antar anggota untuk mendiskusikan permasalahan operasional SWIFT sehari-hari. Para anggota secara berkala mengadakan forum untuk berkoordinasi dan melakukan sharing.
Tugas utama National User Group adalah menyediakan sarana untuk SWIFT agar lebih mudah mengkomunikasikan SWIFT updates kepada anggota tanpa harus bertemu dengan anggota satu persatu. National User Group di Indonesia bernama Asosiasi SWIFT Indonesia yang saat ini beranggotakan 62 bank di Indnesia yang terdiri dari bank nasional, bank daerah dan perwakilan bank asing. Bank Mandiri terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi SWIFT Indonesia untuk dua kali periode, yaitu 2005-2008 dan 2008-2011.

Dibandingkan dengan sarana komunikasi konvensional seperti telex dan surat, SWIFT memiliki keuntungan lebih dalam pengiriman berita finansial. 

Apa saja keuntungannya? Pertama kali beroperasi tahun 1977, SWIFT mempunyai tujuan menyediakan sarana komunikasi berskala internasional bagi sesama anggota yang terdiri dari perbankan dan lembaga keuangan untuk saling berkirim berita finansial secara cepat, aman, efisien, dan terstandarisir.

Adapun keuntungan menggunakan sarana SWIFT diantaranya adalah standarisasi format dan kategori berita dan adanya pengecekan keabsahan user SWIFT. Selain itu, SWIFT pun menyediakan layanan penggunaan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tak hanya itu, tersedia pula message storage dan Customer Service Centre serta aman karena adanya data encryption, RMA (Relationship Management Application) dan login select. Menariknya lagi, prosesnya hanya memerlukan waktu 20 detik untuk pengiriman berita. Sejak berdiri jumlah anggota SWIFT adalah 518 bank/ lembaga keuangan dari 22 negara. Sebagai bahan perbandingan pada tahun 2010, jumlah anggota telah berkembang pesat dan saat ini telah mencapai jumlah 9.424 bank/ lembaga keuangan dari total 209 negara
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2013 04:51

Bank Identity Code (BIC)


Bank Identity Code (BIC) (juga dikenal SWIFT IDatau kode SWIFT) adalah kode identifikasi unik yang membedakan antara bank yang satu dengan yang lainnya. Kode ini digunakan ketika  melakukan pertukaran financial messages antar bank.
Kode SWIFT terdiri dari 8 atau 11 karakter, yang terbagi menjadi:4 karakter pertama : kode bank (hanya huruf)2 karakter : kode negara (hanya huruf)2 karakter – kode lokasi (bisa huruf dan/atau angka)3 karakter – kode cabang, opsional ( ‘XXX’ untuk kantor utama) (bisa huruf dan/atau angka)Berikut contoh kode SWIFT:
Bank BCA Cabang=> CENAIDJAXXX
Keterangan:
CENA => Kode bank BCA (4 huruf)
ID => Kode negara (Indonesia/ 2 huruf)
JA => Kode kota lokasi kantor pusat (Jakarta/ 2 huruf)
XXX => Kode cabang utama Jakarta
Bank BNI Cabang Yogyakarta => BNINIDJAYGY
Keterangan:
BNIN=> Kode bank BNI (4 huruf)
ID => Kode negara (Indonesia/ 2 huruf)
JA => Kode kota lokasi kantor pusat (Jakarta/ 2 huruf)
YGY => Kode cabang (Yogyakarta)
Demikian mengenai Bank Identity Code (BIC) , semoga bermanfaat.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2013 04:31

Real Time Gross Settlement (RTGS) - Kecepatan dan Keamanan Transfer Secara Elektronik





Salah satu jasa bank yang sering dimanfaatkan oleh nasabah adalah transfer dana, baik antar rekening di Bank yang sama maupun transfer antar Bank. Real Time Gross Settlement (RTGS) kebutuhan perbankan dan masyarakat akan sistem pembayaran yang lebih cepat, efisien dan aman pada system pembayaran dan untuk menurunkan risiko dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia telah mengembangkansuatu sistem settlement berbasis gross dengan koneksi elektronik online yang dikenal dengan sistem Bank Indonesia Real-Time Gross Settlement (BI-RTGS).

Sebelum diperkenalkannya RTGS, metode transfer antar bank menggunakan metode Net Settlement System (NSS) yang digunakan pada system kliring yaitu penyelesaian transaksi pada akhir suatu periode. Dengan metode ini, proses transfer akan memakan waktu bahkan dapat lebih dari satu hari.
Hal ini tentu tidak menguntungkan pelaku bisnis yang memegang prinsip time is money. RTGS mulai diperkenalkan pada 17 November 2000. Sistem RTGS adalah sistem settlement yang merupakan sistem kliring sentral tercanggih di dunia. Indonesia adalah negara ke delapan di Asia Pasifik yang menerapkan Real Time Gross Settlement (RTGS) setelah Thailand, Hongkong, Singapura, Australia, Malaysia, Selandia Baru dan Korea.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2013 04:09

Sekilas tentang EUROCLEAR



Berikut ini Sekilas tentang EUROCLEAR untuk anda pembaca. Euroclear merupakan institusi penyedia jasa keuangan yang memfokuskan pada aktivitas clearing dan settlement pasar uang dan pasar modal. 
 
Didirikan pada tahun 1971 dan semula berawal sebagai bagian dari JP Morgan & Co. Euroclear melakukan proses penyelesaian transaksi efek untuk pasar domestik di Eropa dan juga untuk pasar Internasional. Meliputi penyelesaian transaksi untuk jenis instrumen obligasi, saham dan reksadana. Namun Euroclear merupakan central securities depository terbesar untuk pasar obigasi di dunia.
Perkembangan industri pasar modal semakin mengglobal. Setiap institusi lembaga keuangan dan pasar modal di berbagai negara perlu memahami berbagai perkembangan yang terkait dengan layanan jasanya. Euroclear merupakan institusi penyedia jasa keuangan yang memfokuskan pada aktivitas clearing dan settlement pasar uang dan pasar modal. Didirikan pada tahun 1971 dan semula berawal sebagai bagian dari JP Morgan & Co. Euroclear melakukan proses penyelesaian transaksi efek untuk pasar domestik di Eropa dan juga untuk pasar Internasional. Meliputi penyelesaian transaksi untuk jenis instrumen obligasi, saham dan reksadana. Namun Euroclear merupakan central securities depository terbesar untuk pasar obigasi di dunia.
Euroclear berperan sebagai central depository untuk beberapa negara Eropa seperti Belanda, Perancis, Irlandia, Inggris dan Belgia. Central Depository Belgia (CIK) bergabung dengan Euroclear mulai Januari 2006. Saat ini Euroclear berdomisili di Brussel, Belgia. Selain sebagai central depository untuk Eropa, Euroclear juga dapat dikatakan central depository untuk internasional karena terhubung dengan institusi keuangan dan pasar modal dari sekitar 80 negara lain di dunia dan dapat menjalankan instruksi penyelesaian untuk institusi tersebut.
Dari 80 negara tersebut, terdapat sekitar 2.000 partisipan yang menjadi member dari Euroclear. Kebanyakan dari mereka adalah bank, broker-dealer dan institusi keuangan profesional lainnya yang terkait dengan penerbitan efek baru (Initial Public Offering), market-making, perdagangan dan transaksi, penyimpanan efek serta pemrosesan berbagai jenis corporate action. Untuk menjadi anggota Euroclear, ada 4 persyaratan yang harus dipenuhi :Kecukupan / kemapanan finansialKemampuan teknologi untuk menggunakan sistem EuroclearMemiliki kebutuhan akan penggunaan sistem EuroclearMemiliki reputasi yang baik di pasar keuangan atau pasar modalSelain keempat persyaratan di atas, yang lebih utama adalah kebijakan anti-money loundering yang telah sepenuhnya diterapkan oleh institusi terkait.
Dengan memiliki jaringan yang luas di tingkat internasional, peran Euroclear sangatlah strategis dalam bisnis keuangan dan pasar modal lintas negara, terutama di Eropa. Bentuk-bentuk layanan jasa yang diberikan oleh Euroclear secara garis besar adalah sebagai berikut : Settlement (Penyelesaian Transaksi)
Settlement adalah proses penyelesaian transaksi efek yang dilakukan secara pemindahbukuan. Dilakukan dengan pemindahan posisi efek, biasanya disertai dengan pembayaran uang (Delivery Versus Payment) antara dua pihak. Ini merupakan layanan jasa utama Euroclear. Seperti yang disebut di awal, jenis efek yang dapat ditransaksikan meliputi saham, obligasi, reksadana dan surat utang jangka pendek atau surat berharga lainnya.
Kedua belah pihak harus melakukan input atas transaksi tersebut. Biasanya anggota Euroclear juga sudah menerapkan konsep STP (Straight Through Processing) yang dapat menghubungkan secara otomatis antara sistem internal perusahaan tersebut dengan sistem Euroclear. Setelah instruksi diterima, sistem Euroclear akan melakukan matching process. Bila instruksi Matched dan posisi efek dan uang mencukupi, maka proses settlement akan dilakukan seketika. Dengan perpindahan efek ini, otomatis kepemilikan atas efek berpindah kepada pihak pembeli.
Proses settlement ini dapat dilakukan antara pihak yang berada dalam negara yang sama, maupun antar negara yang berbeda (cross border settlement).Asset Servicing
Merupakan layanan jasa kustodian (penyimpanan efek), meliputi securities safekeeping, penerbitan efek baru, data kepemilikan, monitor dan proses income distributionscorporate action dan hal lain berkaitan dengan perpajakan. Asset servicing sangat penting guna mendukung proses penyelesaian transaksi.Asset Optimisation
Asset optimisation membantu anggota Euroclear dalam mengoptimalkan penggunaan assetnya, terutama untuk kebutuhan penyelesaian transaksi atau bentuk lain seperti hubungan dengan pihak ketiga. Asset optimisation meliputi jasa perbankan, pemberian kredit (intraday liquidity), jaminan, pinjam meminjam efek (securities lending & borrowing), Repo, dsb.Demikianlah  Sekilas tentang EUROCLEAR , semoga dapat menambah informasi bagi kita semua.
1 like ·   •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 11, 2013 03:53

Red Skhye In Morning

Sara Thacker
Introducing Red Skhye in Morning. Delanie Skhye is desperate for paparazzi free time. Samuel Taylor is on break from work. He finds Delanie alone on a private island, but something is wrong. A killer ...more
Sara Thacker isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Sara Thacker's blog with rss.